
walknesia.id – Ketegangan di Timur Tengah kembali meningkat setelah Hamas melancarkan serangan roket ke Tel Aviv sebagai respons atas serangan udara Israel di Gaza. Aksi ini menjadi eskalasi terbaru dalam konflik panjang antara kedua pihak yang telah berlangsung selama puluhan tahun.
Serangan tersebut terjadi setelah Israel melancarkan serangan udara ke berbagai titik strategis di Gaza dalam beberapa hari terakhir. Hamas pun membalas dengan menembakkan roket ke wilayah Israel, termasuk ibu kota Tel Aviv, yang memicu sirene peringatan dan kepanikan di kalangan warga.
Israel dan Hamas Kembali Bertempur
Hamas mengklaim bahwa serangan ini adalah bentuk perlawanan terhadap agresi Israel yang telah menewaskan banyak warga Palestina dan menghancurkan infrastruktur di Gaza. Sementara itu, pemerintah Israel menegaskan bahwa serangan udara mereka bertujuan untuk menumpas kelompok-kelompok bersenjata yang dianggap sebagai ancaman bagi keamanan negara.
Sistem pertahanan udara Israel, Iron Dome, berhasil mencegat sebagian besar roket yang diluncurkan dari Gaza. Namun, beberapa roket dilaporkan berhasil mencapai target di wilayah Tel Aviv, menyebabkan ledakan dan kerusakan di beberapa lokasi.
Sebagai balasan, Israel kembali melancarkan serangan udara ke Gaza dengan menargetkan fasilitas militer Hamas, gudang senjata, dan terowongan yang diduga digunakan untuk pergerakan pasukan.
Dampak Internasional dan Reaksi Dunia
Eskalasi konflik ini mendapat perhatian dunia. Amerika Serikat dan sekutu Barat mengutuk serangan Hamas ke Tel Aviv serta menegaskan dukungan mereka terhadap hak Israel untuk membela diri. Di sisi lain, negara-negara di Timur Tengah mengecam serangan udara Israel yang menyebabkan jatuhnya korban sipil di Gaza.
PBB dan berbagai organisasi kemanusiaan menyerukan penghentian kekerasan dan mendesak kedua pihak untuk menahan diri. Namun, hingga saat ini belum ada tanda-tanda bahwa pertempuran akan mereda dalam waktu dekat.
Kondisi Warga Sipil di Tengah Konflik
Seperti dalam eskalasi konflik sebelumnya, warga sipil menjadi korban utama. Di Tel Aviv, banyak warga yang harus berlindung di bunker saat serangan terjadi. Sementara di Gaza, penduduk menghadapi situasi yang lebih sulit dengan keterbatasan akses terhadap makanan, air bersih, dan layanan kesehatan akibat blokade yang semakin diperketat.
Dengan situasi yang terus memanas, dunia kini menanti apakah ada langkah diplomasi untuk meredakan konflik atau justru akan terjadi eskalasi lebih lanjut yang berujung pada perang berkepanjangan.