
walkenesia.id – Kanker serviks adalah jenis kanker yang umum menyerang wanita, namun kabar baiknya, penyakit ini bisa dicegah. Langkah utama yang dapat dilakukan untuk mencegah kanker serviks adalah vaksinasi HPV (Human Papillomavirus) dan pemeriksaan Papsmear secara rutin. Kedua metode ini sangat dianjurkan oleh dokter untuk mendeteksi risiko kanker serviks secara dini dan mencegah perkembangan sel-sel kanker pada bagian serviks. Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai pentingnya vaksinasi HPV dan pemeriksaan Papsmear dalam mencegah kanker serviks.
Apa Itu HPV dan Kaitannya dengan Kanker Serviks?
Human Papillomavirus (HPV) adalah virus yang dapat menginfeksi area genital, dan beberapa tipe HPV diketahui bisa menyebabkan kanker serviks. Infeksi jangka panjang dengan jenis HPV tertentu, terutama tipe 16 dan 18, dapat menyebabkan kerusakan pada sel-sel serviks yang dapat berkembang menjadi kanker. Untungnya, vaksin HPV kini tersedia dan dapat mencegah infeksi oleh tipe HPV berisiko tinggi ini.
Vaksin HPV bekerja dengan memberikan perlindungan terhadap infeksi virus yang dapat mengarah pada kanker serviks. Vaksin ini lebih efektif diberikan pada individu sebelum terpapar virus HPV, karena HPV umumnya menular melalui hubungan seksual.
Mengapa Vaksin HPV Penting untuk Wanita Muda?
Dokter sangat menyarankan vaksinasi HPV untuk wanita muda, khususnya yang berusia antara 9 hingga 26 tahun. Meskipun vaksin ini dapat diberikan hingga usia 45 tahun, pemberian vaksin lebih efektif jika dilakukan sebelum seseorang menjadi aktif secara seksual. Hal ini karena vaksin memberikan perlindungan optimal terhadap infeksi HPV yang dapat menyebabkan kanker serviks.
Selain itu, vaksin HPV juga efektif untuk mencegah kutil kelamin yang disebabkan oleh beberapa tipe HPV lainnya. Walaupun vaksin ini tidak mencegah semua jenis HPV, namun perlindungannya terhadap tipe-tipe yang berisiko tinggi untuk menyebabkan kanker serviks sangat signifikan.
Papsmear: Pemeriksaan Rutin yang Penting untuk Deteksi Dini
Papsmear adalah prosedur medis yang digunakan untuk mendeteksi perubahan sel serviks yang bisa berpotensi menjadi kanker serviks. Pemeriksaan Papsmear sangat dianjurkan untuk wanita yang sudah aktif secara seksual, terutama setelah usia 21 tahun. Tes ini dilakukan dengan cara mengambil sampel sel dari serviks untuk dianalisis di laboratorium.
Papsmear penting dilakukan secara rutin untuk mendeteksi perubahan sel serviks yang belum berkembang menjadi kanker. Dengan deteksi dini, pengobatan dapat dilakukan lebih cepat dan lebih efektif. Untuk wanita berusia lebih dari 30 tahun, Papsmear sering kali digabungkan dengan tes HPV untuk hasil yang lebih akurat.
Kombinasi Vaksin HPV dan Papsmear dalam Pencegahan Kanker Serviks
Vaksinasi HPV dan pemeriksaan Papsmear adalah dua cara paling efektif untuk mencegah kanker serviks. Vaksin HPV memberikan perlindungan terhadap infeksi virus yang bisa menyebabkan kanker serviks, sementara Papsmear memungkinkan deteksi dini perubahan sel yang dapat berkembang menjadi kanker.
Kombinasi kedua metode ini dapat menurunkan angka kejadian kanker serviks secara signifikan. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dengan vaksinasi HPV dan pemeriksaan Papsmear yang rutin, angka kematian akibat kanker serviks dapat dikurangi hingga 70%.
Jadwal Vaksinasi HPV dan Pemeriksaan Papsmear
Vaksin HPV diberikan dalam dua dosis, dengan jarak enam bulan antara dosis pertama dan kedua. Pada wanita yang menerima vaksin setelah usia 15 tahun, dosis ketiga mungkin diperlukan untuk memastikan perlindungan maksimal. Vaksin ini paling efektif jika diberikan pada usia remaja atau sebelum usia 26 tahun, namun bisa tetap diberikan hingga usia 45 tahun.
Untuk pemeriksaan Papsmear, wanita yang berusia 21 hingga 29 tahun disarankan untuk menjalani tes ini setiap tiga tahun sekali. Sedangkan wanita yang berusia 30 hingga 65 tahun dapat menjalani tes Papsmear setiap lima tahun, jika tes HPV dilakukan bersamaan. Wanita yang lebih tua atau yang telah menjalani histerektomi (pengangkatan rahim) mungkin tidak perlu lagi melakukan Papsmear, tergantung pada kondisi medis masing-masing.
Kesimpulan
Pencegahan kanker serviks dapat dilakukan dengan dua langkah yang sangat efektif: vaksinasi HPV dan pemeriksaan Papsmear. Vaksin HPV melindungi tubuh dari infeksi HPV yang berisiko menyebabkan kanker serviks, sementara Papsmear membantu mendeteksi perubahan sel pada serviks yang berpotensi menjadi kanker. Dengan menjalani keduanya secara rutin, wanita dapat mengurangi risiko terkena kanker serviks dan hidup lebih sehat dan bebas dari penyakit berbahaya ini.