
walknesia.id – Kanker kolorektal adalah jenis kanker yang menyerang bagian usus besar dan rektum, dan merupakan salah satu kanker yang paling banyak ditemui di seluruh dunia. Penyakit ini terjadi ketika sel-sel dalam usus besar berkembang secara tidak terkendali, biasanya dimulai dari polip kecil yang lama kelamaan bisa berkembang menjadi kanker. Walaupun kanker kolorektal lebih sering ditemukan pada orang berusia 50 tahun ke atas, penyakit ini juga mulai lebih banyak menyerang orang yang lebih muda karena gaya hidup modern.
Penyebab Kanker Kolorektal
Ada berbagai faktor yang berperan dalam meningkatkan risiko seseorang terkena kanker kolorektal. Beberapa penyebab yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengidap kanker kolorektal adalah:
- Usia: Kanker kolorektal umumnya lebih sering terjadi pada orang yang berusia 50 tahun ke atas, namun kasus pada usia lebih muda juga semakin meningkat.
- Faktor Genetik: Riwayat keluarga yang memiliki kanker kolorektal akan meningkatkan risiko seseorang untuk mengalaminya. Beberapa sindrom genetik, seperti sindrom Lynch dan poliposis adenomatosa familial, juga dapat meningkatkan risiko.
- Diet Tidak Sehat: Konsumsi makanan tinggi daging merah, makanan olahan, dan rendah serat diketahui dapat meningkatkan risiko terkena kanker kolorektal. Minuman beralkohol dan lemak jenuh juga berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit ini.
- Penyakit Radang Usus: Penderita penyakit radang usus, seperti kolitis ulserativa dan penyakit Crohn, memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengembangkan kanker kolorektal.
- Obesitas dan Kurangnya Aktivitas Fisik: Kelebihan berat badan dan gaya hidup yang kurang aktif berhubungan erat dengan peningkatan risiko kanker kolorektal.
Gejala Kanker Kolorektal
Kanker kolorektal sering kali tidak menunjukkan gejala pada tahap awal. Namun, pada tahap yang lebih lanjut, beberapa gejala yang dapat muncul adalah:
- Perubahan Pola Buang Air Besar: Perubahan dalam kebiasaan buang air besar, seperti diare atau sembelit yang berlangsung lebih dari seminggu, bisa menjadi tanda adanya masalah pada usus besar.
- Darah dalam Tinja: Kemunculan darah pada tinja, baik berupa darah merah terang atau tinja yang tampak gelap, bisa menjadi indikasi adanya perdarahan pada saluran pencernaan.
- Nyeri Perut: Rasa sakit atau kram perut yang terus-menerus tanpa sebab yang jelas dapat mengindikasikan adanya kanker kolorektal.
- Penurunan Berat Badan yang Tidak Diketahui Penyebabnya: Penurunan berat badan yang tidak bisa dijelaskan dapat menjadi tanda adanya kanker kolorektal yang sedang berkembang.
- Kelelahan dan Anemia: Penderita kanker kolorektal sering merasakan kelelahan yang berlebihan serta anemia akibat perdarahan yang terjadi secara kronis di dalam tubuh.
Pencegahan Kanker Kolorektal
Walaupun kanker kolorektal adalah penyakit yang serius, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk mencegah atau mengurangi risiko terkena kanker ini:
- Diet Sehat: Konsumsi makanan yang kaya serat, seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian. Hindari makanan tinggi lemak jenuh dan daging olahan.
- Hindari Merokok dan Alkohol: Merokok dan konsumsi alkohol dalam jumlah besar dapat meningkatkan risiko kanker kolorektal. Menghindari kedua hal ini dapat membantu mengurangi kemungkinan terkena kanker.
- Olahraga Secara Teratur: Aktivitas fisik yang rutin dapat menurunkan risiko kanker kolorektal. Dengan menjaga berat badan ideal dan meningkatkan metabolisme tubuh, olahraga membantu menjaga kesehatan pencernaan.
- Pemeriksaan Rutin: Kolonoskopi adalah metode yang efektif untuk mendeteksi polip atau kanker kolorektal pada tahap awal. Pemeriksaan ini sangat disarankan bagi individu berisiko tinggi atau yang berusia 50 tahun ke atas.
- Mengelola Stres: Mengelola stres dengan cara yang sehat juga sangat penting. Stres berlebihan dapat mempengaruhi sistem pencernaan, yang berpotensi mempengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Kesimpulan
Kanker kolorektal adalah penyakit yang bisa dicegah dengan perubahan gaya hidup yang lebih sehat dan deteksi dini. Dengan menjaga pola makan yang seimbang, berolahraga secara teratur, serta menghindari kebiasaan buruk seperti merokok dan alkohol, risiko kanker kolorektal bisa dikurangi. Selain itu, pemeriksaan rutin sangat dianjurkan untuk mendeteksi kanker pada tahap awal, yang dapat meningkatkan peluang kesembuhan dan pengobatan yang lebih efektif.