Gunung Lewotobi Muntahkan Lahar: Warga Diminta Bersiap

Gunung Lewotobi Muntahkan Lahar: Warga Diminta Bersiap

walknesia.id – Warga yang tinggal di sekitar Gunung Lewotobi, Nusa Tenggara Timur (NTT), diminta untuk meningkatkan kewaspadaan setelah banjir lahar melanda beberapa desa. Curah hujan tinggi yang terjadi dalam beberapa hari terakhir menyebabkan material vulkanik dari gunung terbawa aliran air, mengancam permukiman serta infrastruktur di sekitarnya.

Banjir Lahar Mengancam Permukiman

Hujan deras yang mengguyur kawasan sekitar Gunung Lewotobi menyebabkan material vulkanik seperti pasir, batu, dan lumpur turun dari lereng gunung, terbawa oleh aliran air menuju sungai dan wilayah pemukiman. Aliran lahar ini berpotensi merusak rumah warga, lahan pertanian, serta fasilitas umum.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTT melaporkan bahwa banjir lahar sudah memasuki beberapa desa dan menyebabkan akses jalan terputus. “Kami terus memantau pergerakan lahar dan bekerja sama dengan tim SAR untuk membantu evakuasi jika diperlukan,” ujar seorang pejabat BPBD setempat.

Beberapa warga telah melaporkan kerusakan di sekitar rumah mereka akibat aliran lahar yang membawa lumpur tebal serta batu berukuran besar. Selain itu, jembatan penghubung antar desa juga mulai terancam akibat arus yang semakin kuat.

Tujuh Desa Berstatus Waspada

Pemerintah daerah telah menetapkan tujuh desa yang paling terdampak dan berisiko tinggi, yakni Desa Boru, Desa Klatanlo, Desa Nawokote, Desa Pululera, Desa Boru Kedang, Desa Kawaliwu, dan Desa Nobo. Warga di desa-desa ini diimbau untuk tetap siaga dan mengikuti instruksi dari petugas jika situasi semakin memburuk.

Untuk mengantisipasi dampak yang lebih luas, posko darurat telah didirikan di beberapa titik strategis guna memberikan bantuan bagi warga yang terdampak. Petugas juga telah menyiapkan jalur evakuasi jika sewaktu-waktu diperlukan.

Dampak dan Kerugian Akibat Lahar

Sejumlah sawah dan ladang yang menjadi sumber mata pencaharian utama warga mulai tertutup lumpur vulkanik, sehingga berpotensi menyebabkan gagal panen. Selain itu, beberapa rumah dilaporkan mengalami kerusakan akibat terjangan material yang terbawa lahar.

“Kami khawatir karena aliran lahar ini tidak bisa diprediksi. Jika hujan turun lebih deras lagi, rumah kami bisa ikut terbawa,” ujar seorang warga di Desa Boru yang terdampak langsung.

Selain itu, sekolah-sekolah yang berada di dekat daerah rawan juga mulai menghentikan sementara kegiatan belajar mengajar demi keselamatan siswa dan tenaga pengajar.

Langkah Antisipasi Pemerintah dan Imbauan Warga

Untuk menghindari risiko lebih besar, BPBD dan aparat terkait telah menyiapkan alat berat guna membersihkan jalur yang tertutup material vulkanik. Pemerintah juga terus mengimbau masyarakat agar tidak mendekati aliran sungai dan mencari tempat aman jika hujan semakin deras.

Warga diharapkan selalu mengikuti informasi resmi dari pihak berwenang serta tidak mudah percaya dengan berita hoaks yang beredar di media sosial. Dengan kesiapsiagaan dan koordinasi yang baik, diharapkan dampak bencana ini dapat diminimalkan dan keselamatan warga tetap terjaga.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *