
walknesia.id – Hujan deras yang mengguyur Balikpapan dalam beberapa hari terakhir menyebabkan banjir dan longsor di sejumlah titik. Ketinggian air di beberapa wilayah bahkan mencapai 1,5 meter, mengakibatkan puluhan rumah terendam dan akses jalan terganggu.
Bencana yang Melumpuhkan Aktivitas Warga
Banjir yang terjadi di beberapa kecamatan membuat warga harus dievakuasi ke tempat yang lebih aman. Sementara itu, longsor juga dilaporkan terjadi di daerah perbukitan, menutup akses jalan dan merusak beberapa rumah. Tim penyelamat dari BPBD Balikpapan bersama aparat kepolisian dan relawan telah dikerahkan untuk membantu warga yang terdampak.
Salah seorang warga, Rina (38), mengatakan bahwa air naik dengan sangat cepat, sehingga mereka tidak sempat menyelamatkan banyak barang. “Kami hanya bisa membawa barang-barang penting dan mengungsi ke tempat yang lebih tinggi,” ujarnya.
Upaya Penanganan dan Evakuasi
Tim penyelamat telah menggunakan perahu karet untuk membantu mengevakuasi warga yang masih terjebak di rumah mereka. Beberapa titik pengungsian telah disiapkan oleh pemerintah daerah dengan menyediakan makanan, air bersih, serta layanan kesehatan bagi para korban terdampak.
Sementara itu, alat berat juga telah dikerahkan untuk membersihkan material longsor yang menutupi jalan utama di beberapa daerah. Pihak berwenang meminta masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana untuk tetap siaga mengingat hujan masih berpotensi turun dalam beberapa hari ke depan.
Peringatan BMKG dan Respons Pemerintah
BMKG telah mengeluarkan peringatan dini terkait cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi di Balikpapan dan sekitarnya. Pemerintah daerah pun telah menginstruksikan dinas terkait untuk meningkatkan kesiagaan dan melakukan langkah-langkah pencegahan agar dampak bencana tidak semakin parah.
Dalam jangka panjang, evaluasi terhadap sistem drainase serta langkah mitigasi terhadap kawasan rawan longsor akan menjadi fokus utama pemerintah daerah. Hingga kini, petugas gabungan masih terus bekerja keras dalam upaya penyelamatan dan pemulihan di wilayah terdampak bencana.