walknesia.id – Hujan deras yang mengguyur wilayah Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), dalam beberapa bulan terakhir menyebabkan longsor besar yang memutus akses utama ke salah satu desa. Akibatnya, warga desa tersebut mengalami kesulitan dalam mendapatkan pasokan kebutuhan pokok, akses kesehatan, serta menjalankan aktivitas ekonomi mereka.
Longsor Akibat Curah Hujan Tinggi
Hujan deras yang terjadi secara terus-menerus membuat tanah di wilayah perbukitan Manggarai menjadi labil. Akibatnya, tanah longsor menutupi jalan utama yang menghubungkan desa tersebut dengan wilayah lain. Hingga kini, akses belum juga terbuka karena material longsor masih menumpuk, sementara alat berat belum dikerahkan untuk pembersihan.
Warga Kesulitan Memenuhi Kebutuhan Pokok
Putusnya akses jalan membuat warga terpaksa mencari jalur alternatif yang jauh dan sulit untuk mendapatkan bahan makanan serta keperluan sehari-hari. Selain itu, tenaga medis kesulitan masuk ke desa untuk memberikan layanan kesehatan bagi warga yang membutuhkan. Beberapa warga bahkan harus berjalan kaki berjam-jam melintasi medan terjal hanya untuk membeli bahan pokok.
Minimnya Respons Pemerintah
Hingga saat ini, belum ada upaya konkret dari pemerintah daerah dalam menangani bencana longsor ini. Warga mengeluhkan lambatnya respons dalam mengirimkan bantuan serta alat berat untuk membersihkan jalan yang tertutup material longsor. Mereka berharap adanya tindakan cepat agar kehidupan mereka bisa kembali normal.
BMKG Peringatkan Potensi Longsor Susulan
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan terkait potensi longsor susulan di Manggarai. Dengan curah hujan yang masih tinggi, risiko bencana serupa bisa kembali terjadi. Warga diimbau untuk tetap waspada dan segera mengungsi jika ada tanda-tanda longsor lebih lanjut.
Dengan kondisi yang masih belum membaik, warga berharap agar pihak berwenang segera mengambil langkah konkret untuk membuka kembali akses jalan, mengirimkan bantuan logistik, serta memastikan keselamatan mereka di tengah cuaca ekstrem yang masih berlangsung.
