Pertarungan politik dalam tubuh Partai Solidaritas Indonesia (PSI) semakin menarik perhatian publik. Dalam ajang Kopdarwil PSI Jawa Tengah, pernyataan Ketua DPW Jateng mengejutkan banyak pihak: Presiden Joko Widodo dan putranya, Kaesang Pangarep, dinilai bersaing ketat dalam hal pengaruh dan dukungan kader. Lantas, bagaimana dinamika internal PSI menanggapi persaingan ini?
Kopdarwil PSI Jateng: Momentum Politik yang Menentukan
Kopdarwil atau Kopi Darat Wilayah PSI Jawa Tengah digelar dengan antusiasme tinggi. Acara ini menjadi wadah konsolidasi kader sekaligus ajang pertarungan pengaruh antara dua tokoh besar: Jokowi dan Kaesang.
Ketua DPW PSI Jateng menyebut bahwa keduanya menunjukkan daya tarik luar biasa di mata kader. Meskipun Jokowi tidak menjabat sebagai kader resmi PSI, pengaruh politik dan ketokohannya tetap sangat kuat di kalangan internal partai.
Di sisi lain, Kaesang sebagai Ketua Umum PSI, perlahan tapi pasti mulai mengukir namanya sebagai pemimpin muda dengan gaya komunikatif dan pendekatan milenial. Persaingan keduanya, menurut Ketua DPW, mencerminkan dinamika sehat dalam tubuh partai.
Jokowi: Figur Nasional dengan Basis Loyalis
Sebagai Presiden Republik Indonesia, Jokowi memiliki basis loyalis yang tersebar di berbagai wilayah, termasuk di PSI. Nama Jokowi masih sangat kuat, terutama di Jawa Tengah—daerah yang dikenal sebagai “kandang banteng” sekaligus basis pendukung Jokowi selama dua periode pemilu.
Menurut Ketua DPW, banyak kader PSI di Jateng yang tetap menjadikan Jokowi sebagai rujukan politik. Gaya kepemimpinannya yang merakyat dan rekam jejak pembangunan menjadikan sosoknya tetap disegani dan diidolakan.
Kaesang: Simbol Regenerasi dan Harapan Baru
Di sisi lain, Kaesang Pangarep membawa semangat baru ke dalam PSI. Ia mewakili generasi muda yang ingin terlibat dalam perubahan nyata melalui jalur politik. Meski tergolong baru di dunia perpolitikan, Kaesang berhasil mencuri perhatian publik dengan strategi komunikasi yang segar dan gaya kepemimpinan yang dinamis.
Ketua DPW menyatakan bahwa banyak kader muda di PSI kini lebih dekat dengan Kaesang. Mereka melihatnya sebagai simbol regenerasi partai dan jembatan menuju suara milenial dan Gen Z di Pemilu mendatang.
